RANGKUMAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA
LAPORAN PRAKTIKUM
ALGORITMA DAN STRUKTUR
DATA
Disusun oleh :
Nama : Ananda Firly Amelia
NIM : 221080200136
LABORATORIUM INFORMATIKA
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2022 – 2023
POKOK BAHASAN 1
Struktur Data, Array, Pointer, dan Struktur
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini berisi penjelasan disertai contoh
mengenai konsep struktur data, array, pointer, dan struktur yang menjadi
pemahaman dasar bagi mahasiswa sebelum mempelajari struktur data, dimana konsep
array, pointer, dan struktur digunakan untuk merepresentasikan sebuah struktur
data, diharapkan mahasiswa dapat:
a.
Mengetahui konsep
dasar struktur data.
b.
Memahami konsep array,
pointer, dan struktur
PENYAJIAN ( Tutorial )
Struktur data adalah sebuah
bagian dari ilmu pemrograman dasar yang mempuyai karakteristik yang terkait
dengan sifat dan cara penyimpanan sekaligus pengguna atau pengakses data.
Struktur data bertujuan agar cara merepresentasikan data dalam membuat program
dapat dilakukan secara efesien dalam pengolahan di memori dan pengolahan
penyimpanan dari program ke storage juga lebih mudah dilakukan.
Array adalah kumpulan elemen-elemen data. Kumpulan elemen
tersebut mempunyai susunan yang teratur. Jumlah elemen terbatas, dan semua
elemen mempunyai tipe data yang sama. Jenis-jenis array :
·
Array Satu Dimensi
Struktur array suatu dimensi dapat di deklarasikan dengan bentuk umum berupa: tipe_var nama_var [ukuran];
Dengan:
- Tipe_var: untuk menyatakan jenis elemen array (misalnya:
int,char,unsigned)
- Nama_var: untuk menyatakan nama variable yang dipakai
-
Ukuran: untuk
menyatakan jumlah maksimal elemen array.
Contoh
:
float nilai_ujian
[5];
·
Array Dua Dimensi
Tipe data array dua dimensi bisa
digunakan ntuk menyimpan, mengolah maupun menampilkan suatu data dalam bentuk table atau matriks. Untuk
mendeklarasikan array agar dapat menyimpan data adalah :
Tipe_var_nama_var[ukuran1][ukuran2];
Dimana :
-
Ukuran 1 menunjukkan jumlah /nomor
baris.
-
Ukuran 2 menunukan jumlah /nomor
kolom.
Jumlah
elemen yang di milki array dua dimensi dapat ditentukan dari hasil perkalian :
Ukuran1 * ukuran2.
Seperti halnya pada array satu
dimensi, data array dua dimensi akan ditempatkan pada memori secara berurutan.
·
Array multidimensi/Dimensi Banyak
Array berdimensi banyak atau
multidimensi terdiri dari array yang tidak terbatas hanya dua dimensi saja.
Bentuk umum pendeklarasian array multi dimensi adalah : tipe_var nama_var
[ukuran1][ukuran2]…[ukuran];
Contoh :
int data_angka
[3][6][6];
Yang merupan array tiga dimensi:
Mengakses Elemen Array :
Dalam bahasa c++, data array akan disimpan dalam memori pada
alokasi yang berurutan.
Element utama biasanya mempunyai
indeks bernilai 0. Contoh :
float nilai_tes[5];
Jika pada
contoh diatas, variable nilai_tes mempunyai 5 elemen, maka elemen pertama
mempunyai indeks sama dengan 0, elemen kedua mempunayi indeks 1, dan
seterusnya. Bentuk umum pengaksesan suatu elemen variable array adalah :
nama_var[indeks];
Array dapat di
inisialisasikan secara langsung saat pertama kali dideklarasikan (efesiensi
untuk array dimensi sedikit).
Contoh :
int X[2]={1,2};
Array dapat di deklarasikan
terlebih dahulu, baru kemudian diisi elemennya.
Contoh :
Int X[2];
X[0]=1;
X[1]=2;
Pointer
adalah sebuah variable yang berisi alamat variable yang lain. Satu pointer
dimksudkan untuk menunjuk kesuatu alamat memori sehingga alamat dari suatu
variable dapat diketahui dengan mudah. Deklarasi ponter :
Operator pointer :
·
Operator ‘&’ ; untuk mendapatkan alamat memori
operand/variable ponter.
·
Oprator ‘*’ : untuk mengakses nilai data operand/variable
pointer.
Struktur adalah
koleksi dari variable yang dinyatakan sebuah nama, dengan sifat setiap variable
dapat memiliki tipe yang berlainan. Struktur bisa dipakai untuk mengelompokkan
beberapa informasi yang berkaitan menjadi sebuah satu kesatuan. Contoh sebuah struktur
adalah informasi data tanggal, yang berisi tanggal, bulan, dan tahun.
Mendeklarasikan Struktur :
Contoh pendefinisian tipe data
Struktur adalah :
struct data_tanggal {
int tanggal;
Masing-masing tipe
dari elemen struktur dapat berlainan. Adapun variable_struktur1 sampai dengan
variable_struktur M menyatakan bahwa variable struktur yang dideklarasikan bisa
lebih dari satu. Jika ada lebih dari satu variable, antara variable struktur
dipisahkan dengan tanda koma.
Mengakses Elemen Struktur:
Elemen dalam struktur dapat
diakses dengan mengguanakan bentuk:
Variable_struktur.nama_field
Antara variable_struktur dab
nama_field dipisahkan dengan oprator titik (disebut oprator anggota struktur).
Contoh berikut merupakan intruksi untuk mengisikan data pada file tanggal:
tgl_lahir.tanggal=int bulan;
int tahun;
};
Yang
mendefinisikan tipe bernama data_tanggal, yang terdiri dari tiga buah elemen
berupa tanggal, bulan, dan tahun. Bentuk umum dalam mendefenisikan struktur
adalah :
struct
nama_tipe_struktur {
tipefiled1;
tipefiled2;
tipefiled3;
}variable_struktur… variabel_strukturM;
POKOK BAHASAN 2
Linked List (SENARAI)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini
akan dibahas mengenai struktur data senarai (list) yang pembahasanya meliputi
definisi dan representasi list, jenis-jenis list serta operasi – operasi dasar
pada list, Sehingga setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan definisi dan representasi list.
b. Mengetahui
jenis-jenis list.
c. Memahami
operasi-operasi pada list.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Linked List adalah
sejumlah objek atau elemen yang dihubungkan satu dengan lainya sehingga
membentuk suatu list. Sedangkan objek atau elemen itu sendiri adalah merupakan
gabungan beberapa data(variable) yang dijadikan satu kelompok atau structure
atau record yang dibentuk dengan perintah struct. Untuk menggabungkan objek
satu dengan lainya, diperlukan paling tidak sebuah variable
yang bertipe pointer. Syarat linked list adalah harus dapat
diketahui alamat simpul pertama atau biasa dipakai variable First/Start/Header.
Struktur dasar sebuah list seperti gambar berikut :
Kepala (first) |
NULL |
Istilah-istilah dalam linked list :
·
Simpul
Simpul
terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Bagian
data
b. Bagian
pointer yang menunjuk ke simpul berikutnya
·
First/Header
Variabel
First/Header berisi alamat (pointer)/acuan (refrence) yang menunjuk lokasi
simpul pertama linked list, digunakan sebagai awal penelusuran linked list.
·
Nill/Null
Tidak
bernilai, digunakan untuk menyatakan tidak mengacu ke manapun.
·
Simpul Terakhir (Last)
Simpul
terakhir linked list berarti tidak menunjuk simpul berikutnya. Tidak terdapat
alamat disimpan di field pointer di simpul terakhir.
Jenis-jenis linked list :
a. List kosong
List kosong hanya terdiri dari sebuah penunjuk elemen yang
berisi NULL(kosong), tidak meiliki satu buah elemen pun sehingga hanya berupa penunjuk
awal elemen berisi NULL.
b. List tunggal
List tunggal adalah list yang elemenya hanya menyimpan
informasi elemen setelahnya (next), sehingga jalanya pengaksesan list hanya
dapat dilakukan secara maju. List tunggal terbagi menjadi tiga jenis yaitu list
tunggal dengan kepala (first), list tunggal dengan kepala (first) dan ekor
(tail), serta list tunggal yang berputar.
Kepala(first) |
NULL |
Kepala(first) |
c. List ganda
List ganda adalah sebuah list yang elemenya menyimpan
informasi elemen sebelumnya dan informasi elemen setelahnya, sehingga proses
penelusuran list dapat dilakukan secara maju dan mundur. List ganda terbagi
menjadi tiga jenis yaitu list ganda dengan kepala (first), list ganda dengan
kepala (first) dan ekor (tail), serta list ganda yang berputar.
Kepala(first) |
NULL |
Kepala(first) |
NULL |
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini
akan dibahas mengenai struktur data tumpukan atau stack, dimana stack merupakan
suatu kumpulan data yang seolah-olah ada data yang diletakkan di atas data yang
lain. Setelah memepelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu untuk:
a.
Mengetahui dan
memahami definisi stack.
b.
Memahami
operasi-operasi dasar stack.
c.
Memahami representasi
statis dan dinamis stack.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Stack adalah kumpulan
elemen-elemen yang tersimpan dalam suatu tumpukan. Aturan penyisipan dan
penghapusan elemennya tertentu:
-
Penyisipan selalu dilakukan"di
atas" TOP
-
Penghapusan selalu
dilakukan pada TOP
Karena aturan penyisipan dan penghapusan semacam itu, TOP
adalah satu-satunya alamat tempat terjadi operasi, elemen yang ditambahkan
paling akhir akan menjadi elemen yang akan dihapus. Dikatakan bahwa elemen
Stack tersusun secara LIFO (Last In First 0111).
Seperti halnya jika
kita mempunyai sebuah tumpukan buku, agar tumpukan buku itu tidak ambruk ketika
kita mengambil sebuah buku di dalam tumpukan itu maka harus diambil satu per
satu dari tumpukan yang paling atas dari tumpukan .
Perhatikan bahwa
dengan definisi semacam ini, representasi tabel sangat tepat untuk mewakili
stack, karena operasi penambahan dan pengurangan hanya dilakukan disalah satu
ujung tabel.
Beberapa contoh penggunaan stack adalah pemanggilan
prosedur, perhitungan ekspresi artimatika, rekursifitas, backtracking,
penanganan interupsi, dan lainlain. Karakteristik penting stack sebagai
berikut :
1.
Elemen stack yaitu
item-item data di elemen stack
2.
TOP (elemen puncak
dari stack)
3.
Jumlah elemen pada
stack
4.
Status/kondisi stack,
yaitu :
-
Penuh
Bila elemen di tumpukan mencapai
kapasitas maksimum tumpukan. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan
penambahan ke tumpukan. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan
Overflow.
-
Kosong
Bila tidak ada elemen tumpukan.
Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen tumpukan.
Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.
Stack
memiliki operasi-operasi pokok sebagai berikut :
Push
: Untuk menambahkan item pada tumpukan paling atas.
Void push (item Type
x, stack*s) {
If (full(S))
Printf(“Satuck FULL”);
Else
{
S->Item[S->Count]=x;
++(S->count);
}
}
Pop
: Untuk mengambil item teratas
Int pop (Stack S,
Item type x) {
If (Empety (S)) {
Printf (“stack kosong”);
} else {
--(S->Count);
X=s->Item(s->Cout);
}
}
Clear
: Untuk mengosongkan satck
Void IntializeStack
(Stack S) {
S->Csount=0;
}
IsEmpyt
: Untuk memeriksa apakah stack kosong
int Empty (stack*s) {
return (S->Count==0);
}
IsFull
: Untuk memeriksa apakah stack udah penuh
int Full (Stuck S) {
return (S->Count==0);
}
Representasi
stack :
-
Representasi
statis
Stack
dengan representasi statis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan array.
Sebuah array memiliki tempat yang dialokasikan diawal sehingga sebuah elemen
yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada array.
Karena menggunakan array maka stack dengan representasi statis dalam mengalami
kondisi elemen penuh. llustrasi stack dengan representasi statis dapat dilihat
pada gambar :
-
Representasi dinamis
Stack
dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan
pointer yang menunjuk pada elemen-elemen yang dialokasikan pada memori.
Uustrasi stack dengan representasi dinamis dapat dilihat pada gambar :
POKOK BAHASAN 4
Queue (Antrian)
PENDAHULUAN
Pada pokok
bahasan ini akan dibahas mengenai antrian atau queue, dimana struktur data ini
hampir sama dengan tumpukan atau stack yang merupakan struktur data yang
linier. Perbedaannya adalah pada operasi penambahan dan pengurangan pada ujung
yang berbeda. Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu:
a.
Mengetahui dan memahami definisi antrian.
b.
Memahami operasi-operasi dasar pada antrian.
c.
Memahami representasi statis dan dinamis pada antrian
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Antrian
adalah suatu kumpulan data yang penambahan elemennya hanya bisa dilakukan pada
suatu ujung (disebut sisi belakang atau REAR), dan penghapusan atau pengambilan
elemen dilakukan lewat ujung yang lain (disebut sisi depan atau FRONT). Prinsip
yang digunakan dalam antrian ini adalah FIFO (First In First Out) yaitu elemen
yang pertama kali masuk akan keluar pertama kalinya. Penggunaan antrian antara
lain simulasi antrian di dunia nyata (antrian pembelian tiket), sistem jaringan
komputer (pemrosesan banyak paket yang datang dari banyak koneksi pada suatu host, bridge, gateway),
dan lain-lain.
Elemen
Karakteristik penting antrian sebagai berikut :
a. Elemen antrian yaitu item-item
data yang terdapat dalam antrian.
b. Head/front (elemen terdepan
antrian).
c. Tail/rear (elemen terakhir
antrian).
d. Jumlah antrian pada antrian
(count).
e. Status/kondisi antrian, ada dua yaitu :
· Penuh
Bila elemen di antrian mencapai
kapasitas maksimum antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan penambahan
ke antrian. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan Overflow.
· Kosong
Bila tidak ada elemen antrian.
Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen antrian.
Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.
Operasi-operasi pokok pada
antrian diantaranya adalah :
1.
Create Membuat antrian baru.
NOEL(CREATE(Q)) = 0
FRONT(CREATE(Q)) = tidak terdefinisi
REAR(CREATE(Q)) = tidak terdefinisi
2.
IsEmpty Untuk memeriksa apakah Antrian sudah penuh atau belum.
ISEMPTY(Q) = True, jika Q adalah queue kosong.
3.
IsFull Mengecek apakah Antrian sudah penih atau belum.
ISFULL(Q) = True, jika Q adalan queue penuh.
4.
Enqueue/Insert menambahkan elemen ke dalam Antrian, penambahan elemen
selalu ditambahkan di elemen paling belakang.
REAR (INSERT(A,Q)) = A
ISEMPTY (INSERT(A,QA)) = FALSE
Algoritma QINSERT :
a.
IF FRONT = 1 AND REAR = N, OR IF FRONT = REAR + 1
THEN OVERFLOW, RETURN
b.
IF FRONT := NULL, THEN
SET FRONT := 1 AND REAR := 1
ELSE IF REAR = N,THEN
SET REAR := 1
ELSE
SET REAR := REAR + 1
c.
SET QUEUE [REAR] := ITEM
d.
RETURN
5.
Dequeue/Remove untuk menghapus elemen terdepan/pertama dari Antrian.
a.
IF FRONT := NULL, THEN UNDERFLOW, RETURN
b.
SET ITEM := QUEUE [FRONT]
c.
[FIND NEW VALUE OF FRONT] IF FRONT = REAR THEN
SET FRONT := NULL AND REAR ;= NULL ELSE IF FRONT = N,
THEN SET FRONT := 1
ELSE
SET FRONT := FRONT + 1
d.
RETURN
Representasi queue :
Representasi statis
Queue dengan representasi statis biasanya diimplementasikan dengan
menggunakan array. Sebuah array yang memiliki tempat yang dialokasikan diawal
sehingga sebuah elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat
yang ada pada array. Karena menggunakan array maka queue dengan representasi
statis dalam mengalami kondisi elemen penuh. Ilustrasi queue dengan representasi
statis dapat dilihat pada gambar :
Representasi dinamis
Queue dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan pointer yang menunjuk pada elemen-elemen yang dialokasikan pada memori.
POKOK BAHASAN 5
Rekursif
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Fungsi rekursif adalah suatu fungsi
yang memanggil dirinya sendiri, artinya fungsitersebut dipanggil di dalam tubuh
fungsi itu sendiri. Contoh menghitung nilai faktorial. Rekursif sangat
memudahkan untuk memecahkan permasalahan yang kompleks. Sifat-sifat rekursif:
-
Dapat digunakan ketika
inti dari masalah terjadi berulang kali.
-
Sedikit lebih efisien
dari iterasi tapi lebih elegan.
-
Method-methodnya
dimungkinkan untuk memanggil dirinya sendiri.
Data yang berada dalam
method tersebut seperti argument disimpan sementara ke dalam stack sampai
method pemanggilnya diselesaikan.
POKOK BAHASAN 6
Sorting (Pengurutan)
PENDAHULUAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menunjukkan beberapa algoritma dalam pengurutan.
b. Menunjukkan bahwa pengurutan merupakan suatu persoalan yang
bisa diselesaikan dengan sejumlah algoritma yang berbeda satu sama lain.
c.
Dapat memilih
algoritma yang paling sesuai untuk menyelesaikan suatu permasalahan
pemrograman.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Pengurutan data
(sorting) didefinisikan sebagai suatu proses unuk menyusun kembali himpunan
obyek menggunakan aturan tertentu. Ada dua macam urutan yang biasa digunakan
dalam proses pengurutan yaitu :
·
Urutan naik (ascending) yaitu
dari data yang mempunyai nilai paling kecil sampai paling besar.
·
Urutan turun (descending) yaitu
dari data yang mempunyai nilai paling besar sampai paling kecil.
Contoh : data bilangan 5, 2, 6, dan 4 dapat
diurutkan naik menjadi 2, 4, 5, 6 atau
diurutkan turun menjadi 6, 5, 4, 2. Pada
data yang bertipe char, nilai data dikatakan lebih kecil atau lebih besar dari
yang lain didasarkan pada urutan relatif (collating sequence) seperti
dinyatakan dalam tabel ASCII. Keuntungan dari data yang sudah dalam keadaan
terurut yaitu :
·
Data mudah dicari, mudah untuk
dibetulkan, dihapus, disisipi atau digabungkan.
·
Dalam keadaan terurutkan, kita
mudah melakukan pengecekan apakah ada data yang hilang. Misalnya kamus bahasa,
buku telepon.
·
Mempercepat proses pencarian
data yang harus dilakukan berulang kali.
Beberapa faktor yang berpengaruh pada
efektifitas suatu algoritma pegurutan antara lain :
-
Banyak data yang diurutkan.
-
Kapasitas pengingat apakah
mampu menyimpan semua data yang kita miliki.
-
Tempat penyimpanan data,
misalnya piringan, pita atau kartu, dll.
Beberapa algoritma metode pengurutan dan
prosedurnya sebagai berikut :
1.
Bubble Sort
Bubble Sort adalah
suatu metode pengurutan membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen
berikutnya. Apabila elemen sekarang > elemen berikutnya, maka posisinya
ditukar. Kalau tidak, tidak perlu ditukar. Iberi nama “Bubble” karena proses
pengurutan secara berangsur-angsur bergerak/berpindah ke posisinya yang tepat,
seperti gelembung yang keluar dari sebuah gelas bersoda. Proses Bubble Sort : Data
paling akhir dibandingkan dengan data di depannya, jika ternyata lebih kecil
atau besar maka tukar sesuai dengan ketentuan (descending atau ascending). Dan
pengecekan yang sama dilakukan terhadap data yang selanjutnya sampai dengan
data yang paling awal.
Algoritma Bubble Sort :
1.
i = 0
2.
selama (i < N-1)
kerjakan baris 3 sampai 7
3.
j = N – 1
4.
Selama (j >= i)
kerjakan baris 5 sampai 7
5.
Jika (Data [j-1] >
Data [j]) maka tukar Data [j-1] dengan Data [j]
6.
j = j – 1
7.
i = i +1
Prosedurnya
yang menggunaka metode gelembung :
void
BubbleSort() {
int
i, j;
for(i=1;
i<Max-1; i++)
for(j=Max-1;
j>=i; j-)
if(Data[j-1]
> Data[j])
Tukar(&Data[j-1],
&Data[j]);
}
2.
Selection Sort
Metode seleksi melakukan pengurutan dengan cara mencari data yang
terkecil kemudian menukarkannya dengan data yang digunakan sebagai acuan atau
sering dinamakan pivot. Selama proses, pembanding dan pengubahan hanya
dilakukan pada indeks pembanding saja, pertukaran data secara fisik terjadi
pada akhir proses. Proses pengurutan dengan metode seleksi dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Langkah pertama dicari data terkecil dari data pertama sampai data
terakhir. Kemudian data terkecil ditukar dengan data pertama. Dengan demikian,
data pertama sekarang mempunyai nilai paling kecil dibanding data yang lain.
Langkah kedua, data terkecil kita cari mulai dari data kedua sampai
terakhir.
Data terkecil yang kita peroleh ditukar dengan data kedua dan demikian
seterusnya sampai semua elemen dalam keadaan terurutkan.
Algoritma seleksi dapat dituliskan sebagai berikut :
i = 0
2. selama (i<N-1) kerjakan baris 3 sampai dengan 9
3. k = i
4. j = i + 1
5. Selama (j < N) kerjakan baris 6 dan 7
6. Jika (Data[k] > Data[j]) maka k = j
7. j = j + 1
8. Tukar Data[i] dengan data[k]
9. i = i + 1
Di bawah ini merupakan prosedur yang mengguakan metode
seleksi :
void SelectionSort() {
int i, j, k;
for(i=0; i<Max-1; i++) {
k = i;
for (j=i+1; j<Max; j++)
if(Data[k] > Data[j])
k = j;
Tukar(&Data[i], &Data[k]);
}
}
3.
Merger Sort
Algoritma Merge Sort ialah algoritma pengurutan yang berdasarkan
pada strategi divide and conquer. Algoritma ini terdiri dari dua bagian utama,
pembagian list yang diberikan untuk di-sort ke dalam beberapa sublist yang
lebih kecil, dan sort (mengurutkan) dan merge (menggabungkan) sublist-sublist
yang lebih kecil dalam list hasil yang sudah diurutkan. Pembagian bisa
dikatakan cukup mudah karena sublist-sublist tersebut dibagi ke dalam dua
sublist yang ukurannya adalah setengah dari ukuran semula. Hal ini terus
diulang sampai sublist itu cukup kecil untuk di-sort secara efesien (umumnya
telah terdiri dari satu atau dua elemen). Dalam langkah merge dua sublist
disatukan kembali dan diurutkan pada saat yang sama. Algoritma untuk merge sort
ialah sebagai berikut :
A.
Untuk kasus n=1, maka table a
sudah terurut sendirinya (langkah solve)
B.
Untuk kasus n>1, maka :
a.
DIVIDE : bagi table a menjadi
dua bagian, bagian kiri dan bagian kanan, masing-masing bagian berukuran n/2
elemen.
b.
CONQUER : secara rekursif,
terapkan algoritma D-and-C pada masing-masing bagian.
c.
MERGE : gabung hasil pengurutan
kedua bagian sehingga diperoleh table a yang terurut.
Komentar
Posting Komentar